Tuesday, November 11, 2008

Air Terjun Desa Tonrong



Tanggal 09 Nopember kemarin, bersama dengan Pembina Pramuka Kecamatan Sinjai Barat dan anggotanya saya berangkat ke Desa Tonrong Kec.Sinjai Barat (Perbatasan Kabupaten Bone dan Kabupaten Sinjai) untuk melakukan pelatihan bagi anak-anak pramuka sekaligus tahapan bagi mereka untuk naik ketingkat selanjutnya. Dalam perjalanan kami menempuh jarak 13 Kilometer dari ujung Desa Bontosalama ke lokasi air terjun Desa Tonrong, melewati hutan, sungai dan medan terjal. Perjalanannya 4 jam ke lokasi air terjun sangat melelahkan karena ditempuh dengan berjalan kaki menapaki pendakian dan penurunan yang sangat curam, namun setelah sampai dilokasi semua kelelahan sirna seketika ketika takjub melihat suasana alam yang sangat indah. Gemuruh air terjun bagaikan melodi pembangkit jiwa membuat semangat kami kembali berada di level puncak, percikan air kewajah dari ketinggian 30 meter bagaikan terapi akupuntur yang menghilangkan kelelahan kami.
Air terjun ini merupakan batas langsung Kabupaten Bone dengan Kabupaten Sinjai, sayangnya pemerintah daerah dari dua wilayah ini tidak memanfaatkannya dengan baik, padahal terdapat potensi pariwisata didalamnya, selain keindahan air terjunnya, keindahan alamnya tidak kalah menariknya. Jika membandingkan dengan air terjun di Bantimurung Kabupaten Maros, air terjun ini bisa dikatakan 3 tingkat lebih indah. Disamping potensi pariwisatanya, debit air yang tinggi bisa dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Mikro Hydro(PLTM). Dengan melihat debit air yang tinggi dan posisi jatuhnya air yang tinggi dapat menghasilkan daya listrik sampai 5 MW, cukup untuk menerangi seluruh Kabupaten Sinjai, bahkan lebih dengan pola pembangkit yang bertingkat seperti PLTA Bakaru.
 
Copyright 2009 Paddi